Alisha tengah menguleni adonan dengan wajah sedikit tertekuk, masam. Di sekitarnya, para karyawannya berbisik-bisik, mungkin Bosnya itu sedang ada masalah di rumah. Lihatlah sekarang, cara menguleni adonannya berbeda dari biasanya. Lebih sedikit keras dan … pakai tenaga. Adonannya sampai di pukul-pukul dan di banting. Duh, kasihan sekali adonan kuenya itu, batin mereka dalam hati.Dengan fikiran berkecamuk, Alisha sebenarnya tidaklah marah. Hanya saja … sedikit kesal karena sikap Sebastian di meja makan tadi. Ya mungkin masukannya sedikit tidak masuk akal, tapi Alisha berniat mencairkan suasana. Menurutnya itu tidaklah salah.“Raka, sini.” Pria muda itu di panggil. Dia menurut namun sedikit takut karena suasana hati Alisha sedang tidak baik-baik saja. Raka berdiri menunggu perintah dari Alisha. “Bantu saya cetak adonan ini,”“Baik, Mbak.”“Dan kamu, Sandra. Sini.” Kini Sandra juga di panggil. Seperti yang di lakukan oleh Raka, perempuan itu menunggu perintah. “Kamu hias cake ini, lal
Last Updated : 2025-09-25 Read more