Setelah Pak Wayan berlalu, meninggalkan kamar mewah di lantai sepuluh, Ryan dan Tania bergerak cepat merapikan barang bawaan mereka. Koper dibongkar, pakaian dimasukkan ke lemari, dan suasana kamar mulai terasa seperti rumah kedua. Namun, kehangatan tropis Bali yang menyambut mereka, ditambah gairah yang sudah terbangun sejak keberangkatan, membuat tubuh mereka terasa lengket dan gerah. "Aduh, Ryan, aku gerah sekali. Aku mandi duluan ya," kata Tania, mengambil handuk dan melangkah menuju kamar mandi. "Tentu, Sayang. Aku bereskan yang ini sebentar," jawab Ryan, meskipun matanya tak lepas memandangi langkah Tania. Tania masuk ke kamar mandi, dan tak lama kemudian, terdengar gemericik air dari shower. Ryan, yang tadinya fokus pada koper, tiba-tiba merasakan darahnya berdesir hebat. Keheningan kamar, suara air, dan bayangan tubuh Tania yang basah di balik pintu kaca kamar mandi, semua itu memicu hasratnya yang baru saja puli
Last Updated : 2025-11-20 Read more