LOGINRyan dan Tania baru saja berhasil meredakan detak jantung mereka yang berpacu setelah drama di jalan raya. Mereka duduk berdampingan di kursi pesawat, pesawat yang sebentar lagi akan membawa mereka menjauh dari semua ketegangan dan trauma. Tania menyandarkan kepala Ryan di bahunya, mencoba memberikan ketenangan.
Namun, ketenangan itu tak bertahan lama. Tiba-tiba, suara pramugari terdengar melalui interkom.
"Perhatian kepada seluruh penumpang yang terhormat," ujar suara pramugari yang ramah namun tegang. "Kami mohon maaf untuk menginformasikan bahwa penerbangan kita akan mengalami penundaan sementara."
Seketika, terdengar bisikan dan gerutuan dari para penumpang. Ryan dan Tania saling pandang dengan ekspresi kesal.
"Ada apa lagi ini?" bisik Tania, raut wajahnya menunjukkan kekecewaan yang mendalam.
"Mohon bersabar," lanjut pramugari. "Kami baru saja menerima laporan mengenai cuaca
Siang itu, Ryan duduk di ruang kerjanya yang tenang di kampus universitas tempatnya mengajar. Dia sibuk mengevaluasi beberapa tugas mahasiswa saat ponselnya berdering dengan nada pesan masuk. Matanya segera tertuju pada nama yang muncul di layar: Rani.Rani adalah salah satu mantan mahasiswinya dari beberapa tahun yang lalu. Hubungan mereka pernah sangat dekat, tetapi ada ikatan yang tak terelakkan yang terbentuk di antara mereka. Saat Ryan membaca pesan dari Rani, dia merasakan getaran aneh di dalam dirinya."Pak Ryan, maaf jika saya mengganggu Anda. Saya tahu sudah lama kita tidak berbicara," begitu bunyi pesan dari Rani.Ryan duduk dalam kebingungan sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk menjawab. "Halo, Rani."Suara Rani terdengar cemas di seberang sambungan. "Pak Ryan, saya tidak tahu kepada siapa lagi saya bisa berbicara. Saya benar-benar butuh seseorang untuk mendengarkan saya."&nbs
Raffi duduk di ruang tamu rumahnya, sibuk merencanakan rencana besar yang ingin dia ajukan pada kedua orang yang sangat dia hormati dan cintai: Ryan dan Tania, orangtua Ara. Dia merasa agak gugup, tetapi dia yakin bahwa ini akan menjadi kabar baik bagi Ara dan juga orangtuanya.Sejak Ara pergi ke Jerman untuk melanjutkan studinya, Raffi merindukan istrinya setiap hari. Mereka tetap berkomunikasi dengan video call dan pesan teks setiap hari, tetapi itu tidak pernah sama dengan saat mereka berdua berada dalam satu ruangan. Raffi ingin mengunjungi Ara secepatnya, dan dia tahu bahwa ini akan menjadi kabar baik bagi Ara.Rencananya adalah mengajak Ryan dan Tania untuk mengunjungi Ara di Jerman sebulan mendatang. Dia telah merencanakan semuanya dengan hati-hati, mulai dari tiket pesawat hingga akomodasi, agar semuanya berjalan lancar. Raffi yakin bahwa kejutan ini akan membuat Ara sangat bahagia.Saat Raffi telah sampe di ruma
Malam itu di Jerman, Ara duduk di ruangannya yang tenang, jendela besar di depannya memberikan pandangan ke pemandangan kota yang indah. Sudah sebulan sejak pernikahan mereka, dan Raffi telah kembali ke Indonesia untuk urusan pekerjaan. Mereka harus menghadapi kenyataan bahwa saat ini mereka berada di sisi lain dunia, terpisah oleh ribuan kilometer. Meskipun begitu, rasa cinta dan hasrat mereka satu sama lain tetap tak tergoyahkan.Raffi dan Ara telah mencari cara untuk menjaga kemesraan mereka selama perpisahan ini. Mereka telah menjadwalkan panggilan video rutin, pesan teks, dan panggilan telepon malam. Tetapi malam ini, mereka berdua merasa perlu untuk lebih dekat satu sama lain. Rindu yang mereka rasakan sangat kuat sehingga mereka memutuskan untuk mencoba sesuatu yang berbeda, sesuatu yang lebih intim.Ara memastikan bahwa kamarnya dalam keadaan sempurna. Lampu-lampu kecil berpendar di sudut-sudut ruangan, menciptakan suasana yang hanga
Momen keberangkatan Ara ke Jerman pun akhirnya tiba, mereka berempat berkumpul di bandara Soekarno-Hatta, tempat perpisahan yang menyedihkan bagi Ara dan Raffi. Ryan dan Tania memberikan dukungan penuh kepada anak mereka yang akan berjuang di tanah asing untuk mengejar mimpinya. Mereka tahu ini adalah langkah penting dalam perjalanan Ara dan Raffi sebagai pasangan muda.Ara merasa terharu melihat dukungan dan cinta dari kedua orangtuanya. Dia tahu bahwa mereka adalah orang yang selalu mendukungnya dalam setiap langkah hidupnya. Tania mencium keningnya dan berkata, "Berhati-hatilah di sana, sayang. Jaga dirimu dan cintailah satu sama lain."Raffi merasakan adrenalinnya meningkat saat dia memegang tangan Ara erat. Dia adalah pria yang beruntung memiliki seorang istri yang luar biasa seperti Ara, dan dia berjanji akan selalu bersamanya, bahkan jika jarak memisahkan mereka."Kita akan melalui ini bersama, Ara," katanya sambi
Dendy merasa galau dan sedih ketika melihat Ara menikahi Raffi. Hatinya terasa hampa, dan ia merasa seperti kehilangan seseorang yang sangat penting dalam hidupnya. Ia merenung sendirian di kamarnya, mencoba mencari cara untuk mengatasi perasaannya yang bercampur aduk.Sinta, sahabatnya sejak masa kuliah, merasa prihatin dengan keadaan Dendy. Ia tahu bahwa Dendy sangat mencintai Ara, dan melihat Dendy seperti ini sangat membuatnya khawatir. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menghibur Dendy dan membantunya melewati masa sulit ini.Sinta datang ke rumah Dendy dengan membawa makanan kesukaan Dendy dan sebotol anggur. Ia mengetuk pintu kamar Dendy dan masuk dengan senyum lembut."Dendy, bagaimana kabarmu?" tanya Sinta.Dendy mengangkat kepalanya dan mencoba tersenyum. "Hai, Sinta. Aku baik-baik saja."Sinta tahu bahwa itu hanya pura-pura. Ia duduk di samping Dendy dan meletakkan m
Pernikahan Ara dan Raffi merupakan puncak dari perjalanan cinta mereka yang telah berjalan begitu jauh. Mereka telah melewati banyak hal bersama, dan saat ini, di hadapan altar pernikahan, mereka siap untuk menghabiskan sisa hidup mereka bersama sebagai suami istri.Pesta pernikahan mereka diadakan di sebuah hotel mewah. Ruangan pesta dipenuhi dengan ornamen-ornamen cantik, dan meja-meja yang dihiasi dengan bunga segar. Piring-piring berisi hidangan lezat yang disajikan untuk para tamu, dan musik yang dimainkan oleh sebuah band live mengisi ruangan.Ketika tiba saatnya untuk berdansa, Ara dan Raffi memulainya dengan tarian slow yang indah. Mereka berdua berada dalam dunianya sendiri, berputar-putar di lantai dansa sambil berbicara pelan satu sama lain. Mereka melupakan segala sesuatu di sekitar mereka dan hanya fokus pada satu sama lain.Pada satu titik, Tania mendekati Ryan di luar ruangan pesta. Mereka berdua duduk di







