Ryan mengangkat Tania dalam gendongan bridal, membawa istrinya ke tempat tidur yang sudah mereka tinggalkan sejenak. Ia membaringkan Tania dengan lembut, lalu mengambil tempat di sampingnya. Mereka kembali terlibat dalam cumbuan yang lebih dalam. Ciuman mereka adalah percampuran manis antara kerinduan yang mendalam dan gairah yang meledak. Tangan mereka kini bergerak lebih berani, menjelajahi setiap lekuk dan rahasia tubuh pasangannya, menyampaikan segala hasrat yang tertahan selama ini. Jemari Ryan membelai perut rata Tania, lalu perlahan turun ke paha dalamnya. Tania balas meremas punggung Ryan, memberikan izin tanpa kata untuk suaminya melanjutkan penjelajahan. "Aku sudah sangat merindukanmu, Ryan," ucap Tania, suaranya kini seperti rintihan tertahan. "Dan aku sudah kembali, Sayang," balas Ryan, penuh janji. "Aku akan membayarmu lunas untuk semua kesabaranmu." Ryan memposisika
Last Updated : 2025-11-18 Read more