All Chapters of Jodoh dari Masa Lalu: Chapter 81 - Chapter 90

Setelah berulang kali ditanya oleh Bu Asti, Bagas pun akhirnya menceritakan sikap Lintang.Bu Asti sejak dahulu memang tidak suka pada sikap Bagas yang selalu memanjakan Lintang. Kini, setelah akhirnya mendapat kesempatan, tentu saja Bu Asti berharap Bagas bisa memanfaatkan situasi ini untuk menekan Lintang."Kalian sudah hampir menikah. Masa dia masih akan membuat masalah?""Kepergian neneknya bukan salahmu. Kamu cuma nggak bisa mengantarnya sampai akhir saja. Wajar bagi seorang pria untuk punya teman di luar. Tapi, dia bahkan membatasi pertemananmu. Itu benar-benar keterlaluan.""Ibu rasa, Lintang sengaja bersikap tinggi hati untuk menunjukkan kekuasaannya sebelum menikah. Kalau kamu mengalah, setelah menikah nanti, dia pasti akan bertindak semena-mena."Bagas sangat jarang mendengarkan ibunya berbicara dengan tenang tanpa memotong ucapannya. Oleh karena itu, Bu Asti pun langsung mengatakan semuanya.Jeny berdiri di samping. Dia tetap diam dan menikmati keuntungan dari situasi ini.B

Bagas tertegun sejenak, wajahnya pucat pasi."Apa kamu akan senang kalau aku mengirimkan uang sekarang?""Hmm," gumam Lintang. Kemudian, Lintang balik bertanya, "Kenapa nggak senang?"Bagas menggertakkan giginya. "Aku akan transfer sekarang!"Lintang berkata, "Oke. Jangan lupa untuk mencatatnya sebagai hadiah sukarela."Bagas menutup telepon dengan wajah serius.Bagas dengan wajah serius membuka aplikasi bank di ponselnya, mentransfer uang pada Lintang, memberi catatan "pemberian sukarela," lalu mengirimkan tangkapan layarnya kepada Lintang.Lintang baru saja meletakkan ponselnya ketika dia menerima pesan teks.Dia mengambil ponselnya dan membuka pesan tersebut.Saldo rekening bank-nya bertambah empat miliar.Lintang tersenyum tipis dan wajahnya terlihat sedikit rileks.Uang untuk perbaikan mobil sudah ada dan Lintang lagi-lagi bisa berhemat.Bagas mengirimkan tangkapan layar.Lintang membuka kotak obrolan. Dengan suasana hati yang baik, Lintang pun membalas Bagas dengan stiker "terima

Masalahnya adalah, Lintang sudah menjual sahamnya kepada Faris.Jika nantinya Lintama benar-benar bermasalah, tanpa diragukan lagi, itu sama saja seperti Lintang sudah menjebak Faris.Selama kurun waktu ini, Lintang sudah memikirkan matang-matang bagaimana caranya menyelamatkan Grup Handaru dari situasi yang sedang dihadapinya sekarang.Cara pertama untuk membangkitkan kembali Grup Handaru adalah dengan menyelesaikan konflik dan krisis antara Keluarga Handaru dan Keluarga Husodo.Awalnya, pengumuman Keluarga Husodo yang menyatakan tidak akan bekerja sama lagi dengan Keluarga Handaru memang sudah berdampak pada Grup Handaru.Jika di masa mendatang Faris kembali bekerja sama dengan Grup Handaru, hal itu tentu akan menjadi jaminan yang menenangkan bagi perusahaan-perusahaan yang masih ragu dan sedang mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan Grup Handaru.Akuisisi saham Lintama oleh Faris merupakan investasi yang menguntungkan. Akan tetapi, jika Lintama runtuh, saham Faris akan langsung

Lintang hanya melirik sekilas, lalu mengalihkan pandangannya.Lintang belum pernah pergi ke Resor Fedora sebelumnya. Namun, Lintang pernah mendengar desas-desus tentang tempat ini.Resor Fedora adalah tempat yang khusus disediakan bagi para pria kalangan atas Kota Yora yang kaya dan berkuasa untuk bersenang-senang.Para kasir di meja depan semuanya sangat cantik.Begitu Lintang masuk, mereka langsung menyambutnya sambil tersenyum.Lintang menyebutkan nomor ruang VIP. Senyum tipis petugas resepsionis itu agak berubah. Namun, dia tetap mempertahankan senyum profesionalnya yang sopan dan membawa Lintang naik.Setelah keluar dari lift, Lintang langsung menginjak karpet berkualitas tinggi. Hatinya langsung terasa sedikit cemas.Resepsionis itu melangkah maju dan mengetuk pintu.Lintang berdiri di sebelah resepsionis itu. Tas uang yang dipegangnya tiba-tiba terasa lebih berat.Lapisan tipis keringat muncul di telapak tangan Lintang.Layar kecil di depan pintu menyala sejenak. Jelas jika oran

Antara dia dan Bagas memang sudah tidak ada lagi ikatan emosional yang tersisa."Awalnya, kami nggak berniat melakukan hal seperti itu lagi. Tapi apa daya, Pak Gilang memberi terlalu banyak.""Selain itu, Pak Gilang juga bilang kalau dia sudah menjalin hubungan dengan Pak Faris. Asal kami mau membantunya kali ini, kalau nanti dia sukses besar, tentu dia nggak akan melupakan kami. Kami pun bisa ikut menikmati kemewahan."Faris mencibir."Berapa banyak yang dia berikan kepadamu?""Enam miliar."Enam miliar?Bagi para pengangguran seperti mereka, bisa tidur dengan wanita dan mendapat uang, kenapa mesti ditolak?Lagi pula, ini bukan pertama kalinya mereka melakukan hal seperti ini.Paling banter, seperti terakhir kalinya, mereka pergi ke luar negeri selama beberapa bulan, lalu kembali ke negara ini.Tangan Lintang yang terkulai di sisi tubuhnya mengepal erat.Enam miliar adalah jumlah yang diminta Gilang untuk dibawanya.Gilang ingin menggunakan uang Lintang untuk menyuruh orang-orang itu