Radit sudah hampir sampai, gedung rumah sakit tempat Viona dirawat sudah terlihat dari kejauhan. Tapi mobil yang dikendarainya terpaksa berhenti. Di depan matanya kemacetan parah memblokir jalan. Klakson terdengar bersahutan. Kendaraan nyaris tak bergerak. Matanya melirik ke depan. Mobil polisi yang tadi ia hubungi ada di sana dan terjebak di antara kendaraan sipil. Para petugas tampak kewalahan, berusaha mengatur lalu lintas yang seolah sengaja dibuat kusut. “Sial,” dengus Radit, rahangnya mengeras. “Ini pasti ulah anak buah Rukmana.” Ia tak menunggu lebih lama. Radit keluar dan meninggalkan mobilnya di tengah jalan begitu saja. Ia berlari, menerobos sela kendaraan, napasnya memburu, hanya satu tujuan di kepalanya, selamatkan Viona. ** Di rumah sakit, Aini menekan bel pemanggil suster di sisi ranjang Viona berulang kali. Tangannya bergetar, meski suaranya berusaha tetap tenang. “Tenang ya, Sayang. Sebentar lagi dokter datang,” katanya sambil mengelus punggung Viona
Last Updated : 2025-12-14 Read more