Ketiga pria itu sibuk dengan pikirannya masing-masing. Asap kopi yang mengepul di atas meja seperti ikut menandai beratnya beban yang mereka pikul. Varen bersandar ke kursi, menatap kosong ke arah jalan di luar jendela. “Dulu, kakakku pernah bilang kalau kau tak bisa menghancurkan kejahatan dari depan, maka kendalikan dari dalam.” suaranya rendah tapi tegas. Ia teringat bagaimana Thania dulu berani melawan kelompok kriminal, bahkan saat semua orang memilih diam. Lino mengangguk pelan. “Mungkin itu juga yang harus kita lakukan sekarang,” ujarnya mantap. “Kita main dua jalur.” Radit menatapnya, “Maksudmu?” “Begini,” Lino bersandar ke meja, suaranya sesekit dipelankan. “Kalian tetap menjalankan peran seperti biasa." Lino menatap Radit, "Kau, bekerjalah seperti biasa seolah tetap membela klienmu." ucapnya, lalu ia memindah tatapannya kearah Varen. "Kau juga Ren, jalankan sidang seperti si tuan besar mau. Tapi di belakang layar, kita juga berkoordinasi dengan pihak korban.
最終更新日 : 2025-10-21 続きを読む