Pagi menyapa dua insan di dalam kamar yang terasa begitu bergelora, Kinanti sudah rapi dengan pakaian ke kantornya begitu pun Angga sudah tampan menggunakan kemeja putih, tubuh kekarnya tercetak jelas di balik kemeja putihnya, Kinanti memasangkan dasi di leher kokoh lelaki ini. Netra meraka bertemu, bibir lelaki ini selalu tersenyum, ada rasa bahagia melihat kecemburuan di wajah Kinanti. “Udah, Pak.” Tangan Kinanti di tarik saat wanita ini hendak melangkah pergi, Angga mendekatkan wajah, “Kan sudah saya bilang jangan panggil pak, dan mulai saat ini setelah pasang dasi harus cium.” Netra Kinanti terbelalak. “Peraturan dari mana?” “Dari saya, saya Bos!” Kinanti mendengus. Dia menjinjit mencium kilat bibir Angga. Lelaki ini kembali menarik tangan Kinanti. “Bukan seperti itu, harus dengan cinta.” Kini bibir Kinanti menganga, bola mata hitamnya menatap Manik hitam Angga. “Saya nggak ngerti, Pak.” “Seperti saa
Last Updated : 2025-10-19 Read more