Di ruang makan, sesekali terdengar suara sendok yang beradu dengan piring. Kinanti makan sambil terus menunduk. Malu sekali dia mengingat kejadian pagi tadi, beruntung ponsel Angga berdering tak sabaran hingga akhirnya, Kinanti lagi-lagi bisa lolos dari terkaman Angga. Sepertinya Kinanti harus berterima kasih pada ponsel Angga karna beberapa kali telah menyelamatkannya. Wajah Angga terlihat datar, Kinanti tau Angga pasti merasa uring-uringan, sebab hormon kelelakiannya, sudah berkali-kali gagal menjamah Kinanti. “Ki, ambil sayurnya lagi." Gadis ini lekas mengambilkan apa yang Angga mau. “Lauknya mau juga nggak, Pak?” “Buat kamu aja, katanya kalau mau anak lelaki harus banyak makan protein. Aku mau anak lelaki, Ki.” Pipi Kinanti berubah merona, dia kembali duduk melanjutkan makan, “Lelaki dan perempuan sama saja, Pak.” “Aku sudah punya anak perempuan, nanti setelah punya anak lelaki kita bikin lagi anak perempuan. Aku mau punya anak banyak, kamu mau 'kan? Kinanti kesulitan menela
Huling Na-update : 2025-10-13 Magbasa pa