“Ke mana dia pergi?” tanya Angga pada asisten pribadinya. “Berani-beraninya dia pergi,” geram Angga.“Non Kinan ada di rumahnya, Bos. Utang-utangnya bukan kesalahannya, dia dimanfaatkan sepupunya.”“Aku tahu.” Angga bangun dari duduk, masuk ke dalam mobil. Perlahan mobil berjalan menuju gang rumah Kinanti.“Di sini saja, kamu pulang,” perintah Angga. Setelah mobil tiba di gang, dia turun, berjalan kaki melewati gang, masuk ke dalam rumah Kinanti.Lelaki maskulin ini berdiri sejenak mengamati rumah Kinanti, gelap gulita. “Kamu gelap-gelapan begini, Ki? Bukannya kamu takut gelap!”Angga mengeluarkan ponsel dari dalam saku jas, menyalakan senter lalu membuka perlahan pintu. Setelah menutup rapat, dia kembali melangkah ke arah kamar Kinanti. Angga hafal betul seluk-beluk rumah kecil Kinanti, bahkan dia tahu di mana letak kamar Kinanti.Tak ada suara apa pun, hening, sepi. Hanya ada suara detak jam. “Bukannya kamu takut gelap, Ki?” Lagi Angga bergumam, mendapati keadaan rumah yang benar-be
Last Updated : 2025-10-10 Read more