Selina panik, mencengkeram lengan Gio dengan gugup. "Kamu nggak setuju, 'kan? Kamu masih mau menangani kasusku, 'kan?"Soal bujuk-membujuk, imbalan yang dapat dia tawarkan tentu saja jauh dari yang bisa ditawarkan Revan.Selina tidak dapat menahan rasa sesalnya. Kenapa dia tidak bertindak cepat dan membuat kontrak dengan Gio tadi malam?Setelah semua yang terjadi, dia masih terlalu meremehkan Revan.Sekarang, dia hanya bisa bertaruh pada etika profesional Gio!Gio menundukkan pandangannya, matanya tertuju dengan tenang pada tangan Selina.Jari-jarinya ramping dan panjang, kuku-kukunya bulat dan penuh, memancarkan kilau merah muda yang sehat.Saat ini, jari-jari itu mencengkeram lengan bajunya dengan panik dan tak berdaya, seakan sedang menggenggam satu-satunya penyelamat.Andai ibunya masih di sini, hidupnya pasti cerah dan cemerlang, indah seperti bunga.Gio perlahan mengangkat kelopak matanya. Tanpa menunjukkan emosi sedikit pun, dia menegur, "Mencari keuntungan dan menghindari kerug
Read more