Suara Mahamentri I Halu Pangeran Balaputeradewa menggelegar di ruang balai agung yang temaram, memantul di pilar-pilar batu yang menjulang. . Jentra Kenanga berlutut, kepala menunduk, merasakan beratnya jubah kebanggaan Sanditaraparan membebani pundaknya, seolah setiap benangnya adalah rantai takdir. Di sampingnya, Tumenggung Rukma melakukan hal yang sama,."Dengar baik-baik titah Kerajaan Medang ini." Jari telunjuk Mahamentri yang kaku menuding ke depan, tepat ke arah Jentra, seolah tak ada seorang pun lagi di ruangan ini yang penting. "Wiku Sasodara, gurumu dan juga gurumu, Rukma—telah berkhianat. Ia menentang titah istana, menghasut rakyat, dan mencoba membelokkan jalan kebenaran. Ia harus ditangkap. Begitu pula dengan sekutunya, Wiku Amasu, Gusti Mpu Kumbhayoni, dan Pangeran Talang Wisang."Dada Jentra bergemuruh. Khianat? Wiku Sasodara? Ini adalah sebuah mimpi buruk yang nyata. Gurunya, sosok yang mengajarinya mengendalikan elemen air, membuka mata batinnya pada kebijaksanaan ala
Last Updated : 2025-10-03 Read more