Javier menatap layar ponselnya beberapa detik, mendengarkan suara Aleza yang masih terdengar lembut, tetapi juga mulai terdengar jengkel di seberang sana. Ia menarik napas panjang, menegakkan tubuh, lalu berjalan menjauh dari ranjang tempat Alea berbaring.“Cari hotel terdekat saja, Sayang,” ujarnya akhirnya, dengan nada tenang seperti biasa. “Aku masih banyak kerjaan. Tak enak kalau kau datang, tapi aku malah sibuk sendiri di ruangan.” Meyakinkan istrinya itu dengan nada lembut. “Aku cuma mau lihat kamu sebentar. Hujannya deras banget, Jav.” Nada Aleza mulai terdengar memohon. “Di sini aku—”Javier menatap Alea sekilas — gadis itu masih tertidur, wajahnya pucat, selimut setengah menutupi tubuhnya yang kurus. Napasnya pelan tapi teratur. Ia memalingkan pandang lagi, mengusap wajahnya pelan.“Aku tahu,” potong Javier cepat. “Mendingan kamu ke hotel, lebih leluasa untuk istirahat. Sementara di kantor tidak,” katanya lagi dengan suara yang dibuat selembut mungkin. “Istirahat sembari nun
Last Updated : 2025-10-10 Read more