Malam itu, Alya terbangun oleh suara ketukan pelan di jendela. Suaranya nyaris seperti rintik hujan, tapi bukan. Ia membuka mata, menahan napas. Ruangan itu gelap seperti perut bumi, hanya segaris cahaya bulan yang terjebak di tirai tipis.Ia bangkit perlahan. Di luar jendela sekolah kecil tempatnya tinggal bersama anak-anak asuhnya, terlihat bayangan bergerak. Sepertinya ada seseorang — atau sesuatu — berdiri di balik pohon besar, samar-samar diterpa cahaya.Alya mencari senter. Tangan gemetarnya membuat benda itu jatuh ke lantai. Suara kecil itu memecah kesunyian. Ia mengumpat dalam hati — gemetar, tapi berpura-pura tenang.Ketika akhirnya ia menyalakan senter, bayangan itu sudah pergi.Tapi di tanah, tepat di bawah jendela, tampak sesuatu: sebuah benda kecil terbungkus kain lusuh. Alya membuka jendela perlahan. Angin laut yang dingin menerpa wajahnya, membawa aroma samar sesuatu yang terbakar.Ia mengambil bungkusan itu — ternyata isinya sebuah buku kecil terbakar sebagian, dengan
Last Updated : 2025-11-06 Read more