Clara menatap pantulan dirinya di cermin kamar tidur, dinginnya berlian di lehernya terasa seperti beratnya rahasia yang ia pikul. Perhiasan itu, kalung peninggalan ibu Alex, berkilauan di bawah cahaya, menampakkan status yang sebenarnya ia pinjam. Ia bukan lagi Clara Hartono yang rapuh; ia adalah Nyonya Alex Anggara, perisai yang harus tampak sempurna di hadapan Raja Istana Anggara.Alex, yang sudah selesai berpakaian, berjalan mendekat. Setelan tiga potong yang dipakainya terasa seperti baju zirah. Ia tidak tersenyum. Matanya yang tajam menyapu penampilan Clara, menilai setiap detail."Kau harus kuat," katanya, suaranya pelan tapi tegas. "Kakek Adam tidak menyukai kelemahan. Dia akan menguji setiap jahitannya.""Aku mengerti peranku," balas Clara, mencoba terdengar mantap. "Istri yang puas, bergantung padamu, dan mahal. Tapi Alex, menggunakan kalung ibumu—itu batas yang terlalu tipis. Bagaimana jika dia benar-benar curiga?"Ekspresi Alex tidak berubah. "Itu risiko yang harus kita amb
Huling Na-update : 2025-11-01 Magbasa pa