Langit Jakarta sore itu terasa muram. Mendung menggantung berat di atas gedung megah Wira Security Group, menambah suasana suram yang sudah mencekam di dalam ruang rapat utama. Semua anggota tim Bayangan duduk berjajar — Radit di tengah, Surya di kanan, Rian di sisi lain bersama Faris, sementara Dewi dan Bima duduk saling berhadapan. Di ujung meja panjang itu, Pak Wira, sang pemilik perusahaan sekaligus sosok yang mereka hormati, tampak menatap layar laporan keuangan dengan wajah kelam.Tidak ada suara. Hanya bunyi detik jam dinding yang terdengar jelas, seperti mengetuk waktu yang seolah berjalan lambat.Akhirnya, Pak Wira menghela napas panjang dan bersandar. “Kalian semua pasti sudah dengar kabar dari divisi keuangan,” katanya berat. “Perusahaan kita… sedang dalam kondisi kritis. Kalau ini berlanjut, kita akan gulung tikar dalam tiga bulan ke depan.”Ruangan itu langsung hening. Rian menelan ludah, menatap laptop di depannya. “Apakah semua divisi mengalami kerugian, Pak?”Pak Wira
Terakhir Diperbarui : 2025-10-06 Baca selengkapnya