Nayla yakin Bibi Dila salah paham.Lima tahun yang lalu, bagaimana mungkin Simon menyukainya?"Aku waktu itu masih kecil, mana mungkin dia suka aku? Dia nggak benci dan marah-marah terus karena kelakuanku saja sudah bagus."Nayla pergi mematikan kompor, menuang dua mangkuk, dan membawanya ke meja makan.Bibi Dila mengerutkan kening dengan bingung.Benci?Mana mungkin benci?Dulu, ada banyak foto di kamar Pak Simon. Dari sepuluh foto, delapan di antaranya berkaitan dengan Nyonya.Bibi Dila mendekati Nayla dan berkata hati-hati, "Nyonya, mungkin kamu salah paham?""Sebenarnya, Presiden sangat suka kepadamu. Di kamarnya ..."Nayla menatap dengan dalam, menunggu dia melanjutkan.Tiba-tiba, deru mesin terdengar dari halaman.Simon sudah pulang.Benar saja, beberapa saat kemudian, sosok tinggi Simon melangkah masuk. Kakinya yang panjang melangkah cepat mendekati Nayla."Untukku?"Simon melihat mangkuk di meja, mengira Nayla meminta Bibi Dila untuk membuatnya.Nayla mengangguk, matanya tertun
Baca selengkapnya