“Ah, tentu tidak,” Lucien tertawa pelan. “Saya hanya pengamat kecil di tengah papan catur besar ini. Kadang, saya suka menebak siapa yang sebenarnya menjadi pemain utama di balik layar.”Tatapan mereka bertemu.Sekejap, ruangan yang ramai terasa menyempit hanya ada keduanya, saling menilai, seolah keduanya tahu mereka bukan orang biasa.Senian merasakan perubahan sikap Nathan. Dia tahu betul tatapan itu adalah tatapan waspada yang jarang sekali muncul, hanya ketika Nathan merasa terancam.Di tengah ketegangan halus itu, seorang pria berbaju hitam berdiri tidak jauh dari mereka, tampak seperti salah satu staf keamanan acara. Tatapan Nathan sempat bertemu dengan matanya singkat, tapi cukup untuk membuat pria itu memberi isyarat kecil, sentuhan dua jari di dada jas, lalu gerakan halus ke arah saku kanan.Nathan langsung menangkap maksudnya.Dia menepuk saku jasnya perlahan, mengeluarkan ponsel, dan melihat notifikasi masuk yang baru diterima.[Dikirim: 21.47]“Nama: Lucien Arden. Status:
Last Updated : 2025-11-03 Read more