Sinta menatap mereka ingin tahu, tapi tidak coba menyela. "Uhmm ...." Dian semakin gugup karena tidak ada tanggapan dari Ardhan, namun tatapannya begitu sangat berbisa terus menerus tertuju padanya.Ardhan berusaha menahan amarah di dadanya. Jelas sekali Dian sedang memperhatikan pantat Laras. Tatapan begitu kotor hingga dia ingin mencongkel mata Dian dari rongganya. Merasa situasi tidak membaik karena Ardhan masih menatapnya tajam, Dian mencoba membuat alasan untuk pergi."Sayang, bukankah kita harus menyiapkan makan malam untuk Ardhan? Ayo, aku akan membantumu. Ardhan, kamu bisa istirahat di kamar tamu yang sudah disiapkan. Aku akan membantu istriku masak."Dia tersenyum dengan sopan lalu berdiri dari sofa dan menghampiri Sinta, membawanya pergi."Sayang, apa tidak apa-apa meninggalkan Ardhan sendirian saja?" Tanya Sinta saat Dian membawanya pergi menjauh dari ruang tamu, meninggalkan Ardhan sendirian."Aku sudah menemaninya mengobrol selama satu setengah jam, aku yakin Ardhan sud
Last Updated : 2025-11-18 Read more