Paris di musim gugur seperti kota yang sedang melupakan sesuatu.Langitnya abu-abu pucat, daun-daun gugur dari pohon platanus dengan lambat, seolah menolak menyentuh tanah.Reza berdiri di depan jendela apartemen sewanya di Rue des Martyrs, menatap jalan yang sepi, dan untuk pertama kalinya dalam waktu lama — ia merasa benar-benar sendiri.Sudah dua minggu sejak pameran dibuka.Undangan, wawancara, lampu kamera — semua tampak berjalan baik.Karyanya dipuji, namanya disebut-sebut dalam kolom seni di koran harian.Namun setiap kali sorotan itu padam, dan ia kembali ke kamarnya yang sunyi, yang tersisa hanya suara lembut di kepalanya:suara Laras, membaca naskah dengan nada pelan dan tenang, seperti doa yang tak pernah selesai.Ia mencoba tidur malam itu, tapi gagal.Jam dua dini hari, ia bangun, menyalakan lampu kecil, dan membuka buku catatan lusuh yang selalu dibawanya — buku yang dulu mereka gunakan untuk mencatat ide foto di Rumah Cahaya.Halaman terakhir kosong.Di bawah tanggal ya
Last Updated : 2025-11-13 Read more