Senja belum sepenuhnya tenggelam ketika Ares memarkir mobilnya di halaman rumah besar itu. Lampu teras belum menyala, tapi ia tahu seseorang berada di dalam. Rumah yang biasanya sepi sejak Alexia kabur itu kini terasa… berbeda. Ada aroma masakan, samar, seolah seseorang mencoba membuat tempat itu hidup kembali.Ares menarik napas dalam-dalam, mencoba mengusir kekalutan yang sejak tadi mencengkram dadanya. Seharian ini ia seperti bayangan—datang ke kantor hanya untuk menatap kosong kertas-kertas ekspor yang tak pernah benar-benar ia baca, menerima laporan yang tidak ia dengar, menyetir pulang dengan pikiran yang terus kembali pada satu titik: Alexia.Dan satu kalimat yang terus menghantuinya.“Aku capek, Res.”Saat ia masuk, suara panci beradu pelan terdengar dari dapur. Dara muncul beberapa detik kemudian, membawa dua mangkuk sup panas. Senyumnya lembut, terlalu lembut untuk hari seberat ini.“Ares,” ujarnya. “Kamu pulang tepat waktu. Aku baru saja selesai masak.”Ares hanya menganggu
Last Updated : 2025-11-21 Read more