"Ikut aku." Setelah merapikan lukanya, Davin berkata pelan.Davin tampaknya telah mengambil suatu keputusan.Lani menolak, tetapi Davin agak keras kepala, dan tetap menariknya keluar.Lani bahkan belum sempat memakai sandal. Dia masih bertelanjang kaki sudah ditarik keluar oleh Davin.Terlihat jelas amarah Davin sangat tinggi.Elara agak khawatir, sehingga mengikuti ke ruang tamu.Di ruang makan, Nania masih tersenyum sambil menata alat makan. Dia menoleh memanggil Davin, "Davin, belakangan ini kamu terlalu sibuk, bahkan tidak sempat pulang. Ibu hampir tidak pernah melihatmu…"Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Nania melihat Davin menggandeng Lani keluar, seketika wajahnya berubah. Dia langsung mengulurkan tangan menarik putranya, berusaha melepaskan tangan Davin dari Lani. "Kamu masih menyentuhnya! Apa kamu tahu di Sundara sana ada berapa banyak kasus AIDS, Ebola, dan penyakit menular lainnya? Cepat ceraikan dia! Dia juga sudah setuju. Selama lima tahun di sana, siapa tahu sudah d
Baca selengkapnya