"Franda, lo kok segitunya sih?!"Suara Lidia terdengar seperti desisan, tertahan namun sarat emosi. Meja di ruang makan khusus untuk para dokter magang yang biasanya penuh canda, kini mendadak hening. Hanya denting sendok garpu yang beradu di piring yang belum sepenuhnya kosong yang mengisi kekosongan, bersama dengan bau karbol rumah sakit yang samar bercampur aroma makanan kantin yang aneh. Wajah Lidia merah padam, matanya menyorot Franda yang kini terdiam, piringnya terisi separuh nasi goreng, masih mengepul."Hah? Segitunya kenapa?" tanya Franda, nadanya terdengar polos, mungkin bahkan sedikit kaget melihat ledakan Lidia yang tak biasa."Kasih tahu alamat gue ke Kevin! Tanpa seizin gue!" Lidia menghempaskan sendoknya dengan suara nyaring, beruntung piringnya tidak sampai pecah. Tangan yang lain terkepal erat di atas meja, sendi-sendi jemarinya memutih.Franda mengernyit. "Lho, bukannya Kevin itu pacarmu, Lid?" Ada sedikit nada tak percaya di suara Franda, seolah Lidia berbicara omo
Last Updated : 2025-10-03 Read more