All Chapters of Sentuhan Panas Bos Suamiku: Chapter 71 - Chapter 80

Rania bernapas lega saat akhirnya ia sudah duduk kembali di mobil di samping Lucas. Ia terus mengembuskan napas panjang dan tidak dapat dipungkiri, ada rasa puas yang hangat di dadanya setelah melihat ekspresi semua orang tadi.Tentu saja, Rania yang dulu pasti akan merasa kasihan dan tidak tega mempermalukan keluarga Elvan di depan umum. Namun kini, setelah semua yang mereka lakukan padanya, rasa kasihan itu lenyap. Mereka pantas mendapatkannya.Melihat bagaimana Elvan dan Citra saling bertengkar, melihat bagaimana Dita dan Anggun kelabakan menjelaskan situasi pada keluarga Citra, semuanya begitu memuaskan."Jadi kau puas hari ini?"Suara Lucas memecah keheningan mobil. Ia sudah melajukan mobilnya menjauh dari lokasi pesta, sementara Rania bersandar diam, membiarkan pikirannya melayang."Hmm... puas sekali," jawabnya pelan, "walaupun kalau dipikir-pikir, apa sudah cukup, mungkin belum. Dua tahun aku menahan semua ini, rasanya tidak bisa lunas hany

"Semoga saja Elvan bisa menenangkan keluarga Citra! Ibu tidak tahu lagi harus bagaimana, Anggun!" Dita sudah duduk di ruang tamu rumah Elvan bersama Anggun malam itu, sedangkan Elvan dan Citra masih bersama keluarga Citra, mencoba memperbaiki suasana setelah kejadian memalukan di pernikahan siang tadi.Elvan sudah menyuruh ibunya dan kakaknya tidak ikut campur, tapi Dita dan Anggun sama sekali tidak bisa diam. Bahkan menjelang malam, keduanya masih tegang dan kesal."Dasar wanita sialan itu! Bisa-bisanya dia balas dendam dengan cara seperti ini?" geram Dita sambil memukul mejanya. "Oh, kepala Ibu sakit! Tekanan darah Ibu naik lagi! Rania sialan!" "Wanita seperti itu memang pantas diselingkuhi, Ibu! Dia sendiri tidak bisa menjadi istri dan gayanya itu membuatku mau muntah! Memakai baju mahal tapi sikapnya tetap kampungan! Sukanya membuat keributan dan mempermalukan semua orang! Pantas saja Elvan bosan padanya!" cibir Anggun juga. "Ibu ingin sekali menjambaknya tadi! Oh, kepala Ibu .

"Terkadang kenyataan memang menyakitkan, Ibu. Tapi setidaknya, yang kulakukan itu berguna untuknya. Lebih baik dia mengetahuinya sekarang daripada dibodohi seumur hidupnya." "Sama seperti aku yang lebih baik sakit sekarang dan melepaskan, daripada bertahan terluka seumur hidup. Pada akhirnya, kami akan menjalani hidup dengan lebih baik," imbuh Rania penuh keyakinan. Rania sudah ada di ranjang bersama ibunya malam itu, menceritakan semua yang ia lakukan di pernikahan Elvan dan di klub malam. Bukan hal baik yang ia lakukan, tapi ia tidak menyesal. Yetty yang mendengarnya mengembuskan napas panjangnya. "Ibu tidak tahu harus sedih atau puas setelah mendengar semua ini, Rania. Ibu sedih untuk Anggun, tapi orang yang tidak baik akan mendapatkan yang tidak baik juga. Dan itu adalah hukum alam yang berlaku untuk siapa saja tanpa memandang status." "Karena itu, kita boleh sedih, kita boleh marah, terkadang kita perlu membalaskan semuanya juga agar sakit hati ini terbayar. Tapi sudah cukup,

Rania pasti sudah gila saat menyanggupi permintaan Lucas. Namun, ia sudah terlanjur kegirangan.Bahkan, begitu ia pulang ke rumahnya malam itu, ia langsung membuat daftar menu yang harus ia masak setiap hari. "Jadi Pak Lucas menyukai masakanmu?" tanya Yetty yang terbangun saat Rania pulang. Tidak banyak yang Rania dan Lucas lakukan setelah makan karena Surya masuk dan kembali membicarakan tentang pekerjaan yang Lucas tinggalkan. Rania tidak banyak mengganggu dan segera membereskan mejanya lalu pulang. "Dia bilang sangat menyukainya, bahkan dia memintaku memasak untuknya setiap malam. Aku pasti sudah gila saat menyanggupinya, Ibu." Yetty terkekeh. "Karena kalian bekerja di tempat yang sama, Ibu rasa itu mungkin saja, walaupun rasanya tetap aneh kita memasak untuk orang lain. Tapi karena ibu berhutang nyawa padanya, memasak untuknya setiap hari pun tidak masalah untuk kita, Rania."Rania tersenyum dan mengangguk. "Aku juga berpikir begitu. Mungkin aku akan membawa bahan sendiri dari

Seorang wanita mengernyit dan melangkah mengendap-endap mengikuti Rania naik ke kamar Lucas.Awalnya ia baru saja akan pulang saat melihat Rania malah naik dengan lift, padahal staff dapur tidak punya kepentingan naik ke atas. Wanita itu makin penasaran saat melihat Rania naik ke lantai di mana kamar Lucas berada dan ia pun langsung menyusulnya dengan lift yang lain. Ia melihat jelas bagaimana Rania masuk ke kamar itu dan ia pun langsung melangkah ke kamar Lucas juga. "Mau apa dia ke kamar Pak Lucas? Apa dia ...." Belum sempat ia melakukan apa pun, sebuah suara sudah memanggilnya dari belakang. "Apa yang kau lakukan di sini, Ririn?" Ririn tersentak dan langsung menoleh. Ya, Ririn masih dendam pada Rania sejak Citra dipecat, apalagi sejak Rania muncul di pernikahan Citra dan mengacaukan segalanya. Citra sendiri meminta Ririn membalas dendam dengan membuat Rania dikeluarkan dari hotel dan Ririn yang setia kawan pun merasa perlu melakukannya karena ia juga kesal sendiri pada wanit