Pagi pertama cuti, Rachel duduk di meja makan apartemennya dengan secangkir teh hangat. Biasanya ia akan bergegas menuju firma hukum, memeriksa berkas-berkas kasus, atau sibuk dengan jadwal klien. Kini, semuanya terasa kosong.Ponselnya berdering tanpa henti sejak subuh. Ada pesan dari Livia, kolega yang masih setia mendukungnya.“Sabar ya, Rach. Semoga semua cepat selesai. Kalau butuh apa-apa, kabari aku.”Rachel tersenyum tipis membaca pesan itu. Namun pesan berikutnya membuat senyumnya hilang.“Rachel Maharani, asisten firma hukum, jadi simpanan CEO dingin? Fakta atau gosip murahan?”Itu dari sebuah portal gosip baru yang menuliskan judul provokatif. Rachel menutup ponsel, hatinya terasa seperti diperas. Meski Ryan sudah melakukan konferensi pers, ternyata rumor tidak berhenti begitu saja.Di sisi lain, Ryan Alexander tidak membuang waktu. Pagi itu ia sudah berada di ruang meeting pribadinya bersama Daniel dan tim investigasi internal. Di meja besar terpampang berkas, print-out art
Last Updated : 2025-09-22 Read more