Cahaya pagi merembes masuk melalui celah ventilasi Paviliun perawatan, menyinari debu-debu yang melayang tenang di udara. Tidak ada lagi ketegangan ritual semalam, hanya keheningan yang tersisa.Shangkara membuka matanya perlahan.Hal pertama yang ia rasakan adalah dingin. Bukan dinginnya suhu ruangan, melainkan dingin yang berasal dari dalam dirinya sendiri.Ia mencoba bergerak, namun tubuhnya kaku. Di sampingnya, Cailin tertidur dalam posisi duduk sambil memeluk lengan kiri Shangkara, kepalanya bersandar di bahu sang Kaisar. Wajah gadis itu tampak lelah, namun damai.Shangkara menggerakkan jari-jarinya yang terasa kaku.“Cailin …,” panggilnya, suaranya parau dan lemah.Cailin langsung tersentak bangun. Matanya terbuka lebar, dan ia langsung menegakkan tubuh, menatap Shangkara dengan panik.“Shangkara? Kau sadar?” Cailin meraba dahi dan pipi Shangkara. “Kau dingin sekali.”Shangkara mencoba tersenyum, meski bib
Last Updated : 2025-12-11 Read more