Tangan Chandra mengepal. Dia kesal, tetapi tak berani membangkang. Dia paham kesalahannya kali ini sangat fatal, dan dia pun paham pasti orang tuanya sudah tahu akan hal itu. "Nja, kita tunda besok pagi. Sekarang aku masih ada urusan dengan Papa. Besok aku akan menemuimu, secepatnya," ucap Chandra sebelum hengkang dengan langkah cepatnya. Sejenak Senja menatap heran. Tuan Chandra, Tuan Besar, kesannya seperti keluarga bos saja. Bukankah Chandra hanya kepala keuangan? Namun, jika dihubungkan lagi dengan kasusnya, tampaknya Chandra memang bukan orang sembarangan. Dia rela membayar tujuh ratus juta hanya demi sentuhan semalam dengan wanita pingsan, tentu saja uang Chandra memang berlimpah. Jika tidak, tak mungkin ia rela menghambur-hamburkan uang sebanyak itu demi kesenangan sesaat. "Ah, udahlah, ngapain juga kupikirkan. Mau dia orang kaya atau bukan, nggak ada hubungannya denganku. Yang jelas dia adalah laki-laki yang sama pengecutnya dengan Mas Rivan," batin Senja sambil bersia
Last Updated : 2025-11-04 Read more