“Kau biarkan dia, Darma.”Kakek menaikkan intonasinya, suaranya berwibawa tak ada ruang untuk bantahan.“Tapi dia tidak bisa seperti ini,” Darma bersikeras, matanya masih menatap jejak ban yang tadi menghilang di tikungan jalan.Kakek menutup mata sejenak, lalu menghela napas pelan. “Dia tidak tahu apa-apa. Biarkan dia dulu dan tunggu dia kembali.” Nada ucapnya tidak lembek lebih seperti perintah yang datang dari tempat penuh perhitungan.Darma terdiam, namun pandangannya masih tak lepas dari jalan masuk, dari tempat mobil itu lenyap.“Surya,” panggil kakek kemudian, memanggil salah satu anak buah muda yang setia.Surya menghampiri langkah cepat, memberikan hormat singkat. “Ada perintah, Tuan?”“Cari dia,” kata kakek singkat, menatap Surya dengan tatapan yang menuntut kepatuhan penuh.“Apakah harus ditangkap, Tuan?” Surya bertanya hati-hati, tahu langkah ini sensitif.“Tidak,” potong kakek. “Awasi saja kemana dia pergi. Jangan provokasi. Lapor setiap gerakan.” Ia mengangkat jari seola
Last Updated : 2025-11-13 Read more