Share

Bab 53

Penulis: Lalapoo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-18 15:37:45

Risa terpaku. Dadanya terasa sesak.
Ia hanya bisa menatap layar itu lama, menahan air mata yang akhirnya jatuh juga.

Risa memutuskan untuk tidur saat Dante keluar dari kamar mandi.
Ia memejamkan mata rapat-rapat, berusaha mengabaikan suara langkah pria itu di kamar. Tidak ada yang ingin ia bicarakan malam ini. Tidak ada yang ingin ia rasakan lagi.

Dan perlahan, kesadarannya tenggelam ke dalam mimpi—
mimpi yang membawanya kembali ke masa lalu.

Sekelebat bayangan muncul. Rumah besar, suara teriakan, tangis, dan wajah-wajah yang saling menyalahkan.
Hari ketika orang tuanya meninggal, semua keluarga berebut alasan dan tanggung jawab, tapi tidak ada yang benar-benar mau mengurusnya.

Di t

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 79

    Air mata Risa kembali mengalir. Kini semuanya mulai masuk akal—mengapa Dante selalu menghindar jika ia menyinggung masa lalu, mengapa setiap kali ia bertanya tentang orang tuanya, Dante hanya mengusap kepalanya dan mengganti topik.Semua itu bukan karena tidak peduli. Tapi karena luka itu masih terlalu dalam. Luka yang bahkan waktu tak sanggup menyembuhkan.Risa memejamkan mata. Untuk pertama kalinya, ia bisa merasakan beban di balik setiap senyum Dante—bukan senyum kemenangan, tapi senyum seseorang yang berusaha hidup dengan kehilangan yang tak pernah benar-benar hilang.Risa memandang kosong ke arah jendela kamar yang mulai redup diterpa cahaya senja. Kata-kata Erick masih terngiang di kepalanya—tentang kecelakaan, tentang kegilaan, dan tentang senyum pertama Dante setelah sekian lama tenggelam d

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 78

    Dunia Risa langsung berhenti berputar. Suara-suara di sekelilingnya lenyap, berganti dengan denging tajam di telinganya. Pandangannya gelap seketika, tubuhnya limbung.“Nona!” Erick cepat-cepat menangkap tubuh Risa yang jatuh tak sadarkan diri. Ia mengangkatnya ke pelukan, wajahnya pucat.“Jangan sampai ada yang lapor Nona pingsan di sini,” bisiknya tegas pada para pengawal lain. “Kalau Tuan tahu… kita semua bisa mati.”Para pengawal langsung menunduk makin dalam, tak berani berkata apa-apa. Erick segera melangkah cepat membawa Risa kembali ke kamar.Tak lama kemudian, dokter keluarga datang untuk memeriksa. Luka di kaki Risa dibersihkan dan dibalut dengan hati-hati. Saat akhirnya Risa sadar, ruangan sudah sunyi. Hanya Erick ya

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 77

    Risa seolah menanyakan langsung pada foto yang diam membeku di layar.Tangannya gemetar halus, bukan karena marah—lebih karena perasaan tak nyaman yang tiba-tiba merayap dari dada hingga tenggorokannya.Dia menatap foto itu lama, seolah berharap jawabannya bisa muncul dari tatapan mata Dante di masa lalu itu.Di bawah foto itu, tertera empat nama.Dante Santoso.Vivian Kurniawan.Erlang Mahardika.Ruby Aghastya.Empat sahabat masa kecil—dua laki-laki dan dua perempuan.Dante bersama Vivian, sementara Erlang dengan Ruby.Risa menatap layar ponsel

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 76

    Dada Risa terasa sesak.Tangannya gemetar memegang ponsel itu.Baru semalam dia tahu bahwa Dante tengah bersama Vivian Kurniawan, cinta pertamanya — dan sekarang pria itu menulis pesan seolah tak terjadi apa-apa.Risa tertawa kecil, getir.“Rindu? Kamu bahkan liburan dengan wanita lain…” gumamnya pelan.Namun di balik rasa marah itu, ada denyut rindu yang tak bisa ia tolak.Dia menatap layar itu lama, jari-jarinya sempat mengetik, lalu dihapus.Begitu terus, hingga akhirnya ponsel itu ia letakkan kembali di meja.Ia menutup mata, mencoba mematikan perasaannya —

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 75

    Risa berusaha menjaga nada suaranya tetap tenang, wajahnya setenang mungkin, walau dadanya terasa sesak luar biasa.Sejujurnya, ia ingin sekali berlari ke kamar, menutup pintu, dan melampiaskan amarahnya seperti Diana.Tapi tidak sekarang. Tidak di depan wanita yang sudah lebih dulu hancur karena lelaki yang sama.Diana menarik napas panjang, lalu merebut ponselnya dari tangan Risa.“Aku akan ke ruang Kakek,” katanya seraya bangkit.Baru beberapa langkah, tubuh Diana terhuyung.Refleks, Risa memegangnya erat.“Tante hati-hati,” ucap Risa cepat.Tatapan Diana kosong sesaat, lalu melembut—meski hanya s

  • Jerat Hasrat Ayah Angkat   Bab 74

    Hari ini ulang tahun Dante.Namun sejak kemarin hingga siang, tak ada satu pun kabar darinya — tidak panggilan, tidak pesan, bahkan tanda baca read pun tak muncul di ponselnya.Risa sudah mencoba menelpon, mengirim pesan singkat, bahkan mengirim stiker seadanya hanya agar Dante tahu ia menunggu.Tapi semuanya sepi.Begitu sunyi hingga detak jam di kamarnya terdengar terlalu nyaring.Saat keluar untuk makan siang, langkahnya terhenti di depan kamar Diana.Pintu itu terbuka sedikit, hanya celah sempit, tapi cukup untuk membuat suara di dalam terdengar jelas.“Jangan main-main sama aku! Kau pikir aku tidak tahu, hah?” suara Diana terdengar parau — campura

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status