Kamar itu tersembunyi di balik galeri, seolah sengaja diciptakan sebagai rahasia paling kelam dari seorang penguasa. Pintu besi berat menutup rapat, dan begitu gembok terkunci, dunia di luar lenyap. Yang tersisa hanya dinding-dinding kaca gelap berlapis, langit-langit rendah dengan lampu redup keemasan, dan aroma campuran antara cologne Maximo, anggur merah, serta wangi bunga melati yang dipaksakan masuk lewat ventilasi.Di tengah ruangan berdiri sebuah kursi kulit hitam, tinggi, dengan sandaran megah yang lebih menyerupai singgasana. Di situlah Maximo duduk, santai tapi penuh kuasa. Tubuhnya menjulang, dasinya kini terlepas, dua kancing kemeja bagian atas terbuka, memperlihatkan dada bidang yang bergerak naik turun dengan napas berat.Di sudut lain, Selena terikat di kursi logam. Tali kulit hitam membelit pergelangan tangannya, menahan keras meski kulitnya sudah memerah. Ia dipaksa menjadi penonton. Matanya liar, ingin berpaling, tapi setiap kali ia coba, cahaya lampu otomatis mengik
Last Updated : 2025-10-01 Read more