"Luar biasa," bisik Adrian di telinga Dara saat mereka berjalan menuju meja makan utama. "Akting yang sangat, sangat bagus.""Saya belajar cepat," balas Dara.Meja makan itu adalah sebuah karya seni. Panjangnya setidaknya bisa menampung tiga puluh orang, terbuat dari kayu gelap yang mengkilap, di atasnya tertata perangkat makan porselen yang rumit dan puluhan gelas kristal. Duduk di sana terasa seperti sedang menghadiri jamuan makan kerajaan.Dan Dara duduk di pusat neraka.Adrian ditempatkan di sebelah kanan Ibunya, sang Ratu, yang duduk di kepala meja. Dan Dara, sebagai "tunangan", duduk di sebelah Adrian. Di seberang mereka, duduk Dr. Rina, yang wajahnya seperti topeng porselen yang retak, penuh dengan kebencian yang nyaris tidak bisa disembunyikan. Di samping Rina, duduk Reza, yang tampak bosan dan sudah meraih gelas anggur ketiganya.Para paman dan bibi yang lain mengisi sisa kursi, obrolan mereka pelan dan berkelas, tapi Dara tahu, semua telinga tertuju pada mereka.Pelajaran ke
Last Updated : 2025-11-08 Read more