“Run, katamu Kaivan akan menginap,” ujar Yara sambil menurunkan koper dari tangan. Ia meletakkannya di pojok ruangan, lalu menjatuhkan diri di tepi ranjang. Suaranya terdengar letih.Arunika baru saja melepas anting di depan meja rias, menoleh sebentar. “Kopernya belum kebawa. Nanti dia balik lagi.”Ia memutar kursi, menatap Yara yang kini terlihat seperti kehilangan separuh semangat hidup. “Oh iya, Yar, sepupu Kaivan yang kerja di Korea bentar lagi pulang, lho. Mau nggak aku kenalin?”Yara sontak menoleh cepat. “Gak ah.”Arunika langsung berputar, matanya membesar. “Serius, Yar! Dia cakep banget, putih, tinggi, kayak—”“Enggak, Runi. Lagi males kenalan sama orang baru.” Yara cepat memotong, berusaha tetap tenang. Padahal dalam hati, dia sibuk berdoa semoga Elvaro gak tiba-tiba nongol malam ini.Arunika berdiri, lalu duduk di sebelah Yara. Tangannya menepuk lembut paha sahabatnya. “Kamu gak lagi gamon sama Lionel, kan?”“Idih! Gak lah ya! Mending aku jomblo seumur hidup kalau harus ba
Last Updated : 2025-10-31 Read more