“Mau apa, Lionel?” suara Yara terdengar ketus, dingin.Di seberang sana, Lionel menghela napas. “Mobil yang kamu tumpangi… kenapa berhenti di pinggir jalan?”Yara langsung menoleh ke kaca belakang, mencari keberadaan mobil Lionel. Elvaro ikut mengikuti arah pandangnya, sorot matanya langsung berubah tajam.“Kamu ngikutin aku?” nada suara Yara meninggi, penuh tidak percaya.“Enggak,” Lionel terdengar mengelak cepat. “Tadi aku mau putar balik, mau ngomong baik-baik sama kamu. Eh, kamu keburu masuk mobil duluan.”Yara mengepalkan tangannya. Kesal memuncak. “Maumu apa, sih, Lion! Kita udah putus. Aku gak peduli hidup kamu sekarang, jadi tolong—berhenti ngurusin aku!”Mobil Lionel terlihat berhenti beberapa meter di belakang mobil Elvaro. Jalannya sengaja pelan, seperti tak mau tertinggal.“Yar… please, kasih aku kesempatan kedua. Aku—”Yara langsung menekan tombol end call. “Sinting!” geramnya, melempar ponsel ke dalam tas.“Kenapa, sayang?” tanya Elvaro, ikut waspada.Yara menoleh, wajah
Last Updated : 2025-10-18 Read more