Yara resah, tak bisa bergerak, apa lagi kini matanya ditutup dengan dasi. Sungguh, Elvaro membuatnya kewalahan. Namun, meski begitu Yara merasakan sensasi yang luar biasa.“Mas! Apa yang kamu lakukan! Ah, tolong jangan ikat aku.” Yara tak bisa mencengkeram apapun, miliknya digelitik. Lidah hangat Elvao mengorek miliknya.Tungkak Kaki Yara menggosok ke ranjang, namun ia tersentak saat kakinya diangkat. Ia merasa penuh di sana dadanya bergetar merasakan perasaan asing.“Maaas! Ah … kumohon, lepaskan aku! Aku sudah tak sabar!”Yara ingin melihat, ingin menatap mata sayu Elvaro. Namun, matanya ditutup, semua gelap, yang ada perasaan menggebu yang kini membuncah, tak terkendali, perutnya seperti digelitik, Yara tak berdaya. “Ah, Mas! Aku tak tahan, ahh ….”Yara menyerah. Napasnya terengah saat gelombang kenikmatan menggulungnya. Dan perlahan, ia merasakan sesak, menyenyak miliknya keras. “Aw!”Tubuh Yara bergetar. Elvaro menghujamnya dengan keras.“Kamu sempit sekali, Sayang,” erang Elva
Terakhir Diperbarui : 2025-10-27 Baca selengkapnya