Melihat kebingungan dan ketegangan yang jelas terpancar di wajah Joko, Pak Sanusi menghela napas panjang. Ia sadar, ia harus menciptakan suasana yang lebih tenang. Pagi ini sudah cukup penuh dengan drama.“Masuk, Joko. Jangan berdiri di pintu begitu,” kata Pak Sanusi, suaranya kini lebih lembut, nadanya mengundang. Ia menunjuk ke arah sofa empuk di mana Andrea duduk. “Duduklah dulu.”Joko ragu sejenak, lalu melangkah masuk dengan kaku. Ia menutup pintu di belakangnya sepelan mungkin. Matanya tanpa sadar melirik ke arah Andrea. Gadis itu juga sedang menatapnya, tatapannya sulit diartikan. Ada sisa-sisa syok, ada rasa terima kasih, ada kebingungan, dan mungkin… sedikit rasa penasaran yang mendalam. Andrea hanya memberikan sebuah anggukan kecil yang nyaris tak terlihat, sebuah pengakuan tanpa kata atas kehadiran Joko.Joko berjalan menuju sofa, memilih tempat duduk di ujung yang paling jauh dari Andrea, menjaga jarak yang terasa sopan namun juga canggung. Ia duduk tegak di tepi sofa, ked
Last Updated : 2025-10-27 Read more