Raga memulai. Sentuhan itu lembut pada awalnya, penuh makna dan kerinduan yang tidak terucapkan. "Kenapa, Ga?" Intan bertanya pelan, di sela ciuman, sambil tersenyum. "Nggak apa-apa. Cuma kangen aja," Raga menjawab, suaranya serak. "Kamu pinter ngalihin topik ya." Intan membalas, memperdalam sentuhan Raga. Setelah Intan membalas, Raga mulai mengeksplorasi. Tangannya merayap di balik daster Intan, menjelajahi pinggang hingga punggung. Daster yang longgar memudahkan sentuhan Raga. Intan mengerang manja, menyandarkan kepalanya di bahu Raga. Ia merasakan gairahnya terbangun perlahan oleh sentuhan Raga yang hati-hati. Raga membawa Intan ke posisi berbaring di sofa. Ia memainkan area sensitif Intan di balik daster, menimbulkan Rintihan-rintihan yang terlalu manis untuk ditahan. "Mmmh... pelan-pelan, Ga," Intan merintih manja, sambil mencengkeram lengan Raga. "Aku suka denger suara kamu, Tan," Raga berbisik, tidak menghentikan aksinya. "Ah! Enak banget, Raga. Aku mau lagi."
Last Updated : 2025-11-15 Read more