Tinta Merah Takdir yang Terhapus의 모든 챕터: 챕터 11 - 챕터 20

Eleanora menyajikan laporan aset Villon, yang kali ini diwarnai dengan catatan kaki dan referensi silang yang rumit, yang sebagian besar berkaitan dengan logistik dan pengiriman material perbatasan."Tuan-tuan Auditor," kata Eleanora. "Anda mencari aset baru. Villon memang telah berinvestasi dalam proyek batu bara baru, tetapi investasi ini sepenuhnya transparan dan tercatat. Namun, saat kami mengaudit Villon, kami menemukan sesuatu yang jauh lebih mengganggu yang melibatkan pengeluaran, bukan aset."Eleanora menunjuk ke catatan Logistik Villon yang diperbandingkan dengan catatan Militer Utara (yang Zepyr berikan)."Untuk memverifikasi aset dan pengeluaran Villon, kami harus membandingkannya dengan standar harga dan prosedur pengiriman Militer Utara, karena kami berada di wilayah perbatasan," Eleanora menjelaskan, menggunakan alasan yang logis. "Dalam proses ini, kami menemukan adanya pola penyelewengan logistik yang dilakukan oleh oknum di Militer Utara selama tiga bulan terakhir."E

Eleanora tidak membuang waktu. Setelah menerima surat Putra Mahkota Zepyr dan kiriman aset yang melimpah, tugas pertamanya adalah memutus ikatan terakhir yang membahayakan reputasi: pertunangannya dengan Duke Alistair.Eleanora segera pergi ke ruang kerja Ayahnya, Duke Villon. Duke Villon, dengan perawakan gagah namun raut wajah yang selalu kaku, sedang berdiri di balik mejanya. Ia memegang surat inventaris dari Kekaisaran di tangan kirinya."Ayah," sapa Eleanora dengan hormat. "Saya datang untuk berdiskusi mengenai langkah kita selanjutnya. Saya sudah memutuskan. Kita harus membatalkan pertunangan dengan Duke Alistair hari ini juga."Duke Villon merespons dengan nada yang keras dan kering, ciri khasnya dalam menghadapi masalah. "Tentu saja dibatalkan. Mengapa tidak? Dia pengkhianat. Aku akan kirim surat biasa ke Kantor Pengadilan Kerajaan. Ini harus segera diselesaikan.""Tidak semudah itu, Ayah

Lima hari perjalanan dari Perbatasan Barat terasa seperti lima abad bagi Eleanora. Musim panas membuat udara di luar jendela kereta menjadi lembap dan tebal, tetapi di dalam, hati Eleanora terasa dingin dan terisolasi. Ia mengawasi putaran roda, merasakan setiap getaran sebagai pengingat bahwa ia kembali ke tempat yang pernah membunuhnya.Di hadapannya, duduklah Seraphina, pelayan kepercayaannya. Seraphina berusaha menyajikan aura ceria, tetapi matanya yang cemas tak bisa menyembunyikan kegelisahan. Ia melihat ketenangan Eleanora yang tak wajar—sebuah topeng yang sempurna."Seraphina," panggil Eleanora, suarany

Beberapa hari setelah perundingan pertama, suasana di Ruangan Lyceum dipenuhi oleh tumpukan dokumen. Eleanora dan Kael bekerja secara terpisah, kadang-kadang bersama Zepyr melalui pintu rahasia, membahas detail kontrak logistik dengan ketegangan yang terukur. Eleanora membuktikan dirinya sebagai negosiator yang tangguh, memperjuangkan setiap klausul yang menguntungkan otonomi Villon.Namun, bayangan ancaman terbesar bukan lagi dokumen, melainkan perjamuan yang akan datang.Malam itu, Eleanora berdiri di depan cermin besar, ditemani oleh Seraphina yang terlihat gugup. Eleanora sedang mencoba gaun yang ia bawa dari Villon—sebuah gaun dari bahan beludru sutra berwarna midnight blue, sederhana namun elegan, dihiasi sulaman perak berbentuk ranting pohon."Lady Villon," bisik Seraphina, membantu mengencangkan korset. "Perjamuan itu akan diadakan besok. Seluruh bangsawan Ibu Kota pasti akan hadir. Mereka yang pernah mencibir Anda..."Eleanora menutup ma

Tidak lama setelah kesadaran pahit itu, pintu rahasia Lyceum berderit pelan. Itu adalah Kael."Lady Villon," sapa Kael, ekspresinya tenang. "Saya datang atas perintah mendadak dari Yang Mulia. Anda harus menghadap segera. Untuk melanjutkan perundingan."Eleanora bangkit. Ia mengerti. Panggilan mendadak ini adalah respons Zepyr terhadap koran itu—bukan untuk meminta maaf, melainkan untuk mengukuhkan status 'Sekutu Terdekat' yang baru saja diberikan oleh pers."Tuan Kael," balas Eleanora, suaranya rata. "Saya baru saja membaca The Golden Feather. Tampaknya image profesional yang ingin saya bangun telah berhasil dipertanyakan oleh spekulasi yang tidak berdasar."Kael menghindari tatapan Eleanora. "Saya minta maaf, Lady. Sayangnya, Yang Mulia telah memerintahkan agar Anda segera menghadap. Mari kita lanjutkan negosiasi."Seraphina seg