Bibir Alingga yang melengkung dan siap melempar senyum, seketika ditarik mejadi lurus kembali. Kakinya tegak mematung di depan pintu. Tidak ada satu pun rekan bisnis yang meeting bersama Zoe di ruangan. Mata Alingga melebar dan memandang tanpa kedip. Tatapannya nanar penuh selidik pada laki-laki yang tadinya duduk kini sudah berdiri. Berjalan mendekat padanya. “Kenapa tidak ada orang, Pak Zoe?” Alingga ingat jika kali ini kembali bukan berhadapan dengan Paman Julin, melainkan Zoe, lelaki yang sudah menikahinya. “Duduklah, Alingga. Bukankah kamu sudah bekerja seharian? Apa tidak lelah?” tanya Zoerendra sambil menarik mundur satu kursi. "Kenapa harus bertemu lagi, kan semalam kita baru bertemu? Bukankah dulu sepakat bertemu untuk membawaku demi urusan publik? Ini, tak ada orang...," protes Alingga bersemangat. Mendadak gemas, Zoe telah duduk dan membelakanginya. "Sesukaku ingin bertemu kapan saja, Alingga," tegas Zoe dengan suara datar. Lelaki itu bersikap tenang dan tidak
Last Updated : 2025-11-19 Read more