"Kamu masih tidak percaya jika aku pria yang bisa ereksi karenamu, Sherry?"Aaron kembali bertanya, sehingga aku yang tadi memandang kosong ke arah tubuhnya yang sempurna, buru-buru mengangguk."Aku... aku percaya, Kak."Aaron mendekat, memutus jarak di antara kami, lalu tersenyum miring."Tidak, kamu tidak percaya," ucapnya, menunduk ke arahku sambil membelai pipiku. Gerakannya pelan, tapi membuat jantungku berdetak tak karuan.Segera kupalingkan wajah, rasanya pipiku sangat panas dan seperti demam."S-sungguh aku—""Aku akan memperlihatkannya padamu," potong Aaron, sehingga membuat aku reflek menatap ke arahnya."Apa?"Aaron tersenyum, tangan besar pria itu kini memegang sabuknya, seakan tengah begitu bertekad akan membukanya saat itu juga, sehingga aku segera memejamkan mata dengan panik."Kak, J-jangan... ""Kenapa? Kamu sudah melihat milik Aresh berkali-kali, bukan?"Kata-kata santai Aaron membuat aku membuka mata dan menggeleng."Hanya... satu kali," sanggahku, tapi Aaron langsu
Last Updated : 2025-10-29 Read more