“T-tidak, aku–” Aku segera menggeleng panik.Aaron memotong, menciumku lagi dengan brutal, sambil jarinya terus memainkan titik basahku. Lidahnya menelan desahanku, tubuhku kian goyah. Sensasi yang asing sekaligus memabukkan membuatku kehilangan kendali.Namun tepat saat aku mulai terhuyung dalam kenikmatan itu–Brrr… Brrr… Brrr…Suara getaran ponsel Aaron terdengar, memecah suasana.Aaron seketika menghentikan gerakannya, wajahnya menegang. Napasnya masih kasar, bibirnya masih menempel di sudut bibirku, tapi ia melirik ponselnya dengan ekspresi dingin.Dengan kasar, dia melepaskanku, membuat tubuhku terhuyung ke dinding. Aku masih gemetar, kakiku lemas, basahku nyata, tapi dia sudah berbalik mengambil ponselnya.“Halo."Suaranya berubah dingin dan datar, seolah barusan tidak ada yang terjadi.Aku terpaku, dadaku naik turun, bibirku bengkak, tubuhku masih berdenyut karena sisa sentuhannya.Aaron berjalan menuju pintu, membuka sambil tetap berbicara di telepon. Sekilas ia menatapku, se
Last Updated : 2025-10-26 Read more