“Makasih ya, Win,” ucap Erika.Wanita cantik itu turun dari dalam mobil dengan wajah lesu. Usai dari apartemen Alvan, Erwin terpaksa harus mengantarnya ke hotel. Ia menyesal sudah menghubungi Erika tadi siang. Kalau gak, pasti ia tidak akan kerepotan seperti ini.“Kamu baik-baik saja, kan?”Bukannya Erwin berlalu pergi usai menurunkan Erika. Ia malah bertanya dengan penuh perhatian. Entah mengapa ia tidak tega melihat temannya bersedih.Erika tersenyum, mengangkat kepala sambil mengangguk dengan cepat.“Aku baik, kok. Kamu pulang saja sudah malam.”Erwin mengangguk. Ia masih menunggu di dalam mobil hingga Erika benar-benar masuk ke dalam hotel.“Gila!! Kenapa aku sok perhatian padanya?” gumam Erwin.Kemudian spontan Erwin mengetuk lutut dan kepalanya bergantian secara berulang.“Amit-amit jangan sampai suka ama dia.”Perlahan Erwin sudah menjalankan mobilnya menjauh dari hotel tempat Erika menginap.“Parah nih, Alvan. Anak orang dibikin mewek kayak gitu. Emang dia pakai pelet apaan sam
Last Updated : 2025-12-08 Read more