Alis Wulan terangkat, membentuk lengkungan polos yang dibuat-buat. Ia memiringkan kepalanya sedikit, membiarkan sehelai rambut hitamnya yang bergelombang jatuh membingkai wajahnya."Maksud Akang, awal dari semua masalah? Masalah apa?"Pertanyaan itu terdengar begitu ringan, begitu naif, seolah ia bertanya tentang cuaca. Namun di dalam rongga dadanya, jantungnya berdebar kencang, memukul-mukul rusuknya seperti genderang perang.Ia bisa merasakannya. Jawaban yang ia cari ada di ujung lidah lelaki ini.Ujang tidak langsung menjawab. Ia membuang lintingan tembakau mahalnya yang baru terbakar seperempat ke lantai tanah yang lembap, menginjaknya dengan tumit sepatu botnya hingga padam.Sebuah gestur yang menunjukkan keresahan yang mendalam. Ia menatap ke dinding karung yang menjulang di hadapannya, tatapannya kosong, menerawang jauh ke masa lalu."Saya tidak bisa, Non." Suaranya terdengar serak dan
Last Updated : 2025-11-08 Read more