Wulan diam. Jemarinya yang tadi memainkan tengkuk Irwan kini berhenti bergerak, namun pelukannya tidak mengendur.Ia membiarkan pengakuan getir lelaki itu menggantung di udara yang pengap, di antara aroma debu dan keringat mereka.Cerita itu, sebuah drama klasik tentang hasrat terlarang dan kesepian, terasa begitu biasa. Namun, di desa ini, di tengah misteri yang menyelimuti keluarga Jaya, sesuatu yang biasa bisa menjadi pemicu malapetaka.Pikirannya berlari kencang, mencoba merangkai kepingan-kepingan acak: seorang istri muda yang tidak bahagia, kekasih gelap yang dibawa masuk ke dalam lingkaran keluarga, dan seorang anak tiri yang jiwanya terkuras habis.Apakah ada benang merah di antara semua itu?"Selama ini, apa tidak ada yang tahu sama sekali?"Irwan menggeleng pelan, matanya masih menatap kosong ke luar jendela. "Seharusnya tidak. Kami sangat berhati-hati. Sangat, sangat berhati-hati.""Tapi Rani sering datang ke sini. Kantor ini, pintu yang selalu terkunci.""Itu bagian dari s
Terakhir Diperbarui : 2025-11-02 Baca selengkapnya