Keesokan paginya.Ketika Clarin sedang fokus bekerja, Valen Handoko alias rekannya berteriak, “Kucing Gunardi, apa yang membawamu kemari?”Clarin refleks menoleh, melihat Melvin berjalan ke arahnya.Melvin mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam. Aura pria ini tenang, rapi, dan berintelektual.Melvin berhenti tepat di sebelah Clarin. “Kak Clarin.”“Hah?” Clarin bertanya dengan bingung, “Untuk apa kamu datang ke kantor? Ada yang salah dengan naskahmu?”“Aku mau bicara. Ayo kita ke ruangan Pak Dodi.”“Oh, baik.” Clarin segera berdiri dan ikut.Begitu mereka masuk, Dodi langsung bangkit dan berkata, “Kalian bicara dulu.”Clarin semakin bingung. “Pak Dodi, Melvin mau bicara denganmu.”“Nggak, aku datang untuk mencarimu.” Melvin berhenti sebentar, lalu berkata pada Dodi dengan dingin, “Terima kasih sudah meminjamkan ruangan, Pak Dodi.”Dodi mengangkat tangan tanda mengerti, lalu menutup pintu dari luar.Clarin menoleh pada Melvin. “Ada apa kamu mencariku, Melvin?”“Clarin, aku suka
Baca selengkapnya