Naya duduk di sebuah kafe yang cukup berjarak dari mal. Rasa kesalnya masih ada, tetapi dia tidak bisa mengeluarkan pada siapa pun. Dia hanya menyesap latte di depannya dan menghela napas. Dessert box di depannya pun, masih banyak, seolah tidak tersentuh. Dengan rasa malasnya, dia menyuapkan sesendok ke mulutnya. Ingatannya masih jelas tergambar, bagaimana dirinya kabur dari Ardi dan Miya yang tiba-tiba bertemu. “Hum, seperti ini rasanya keluar sama suami orang.” Naya bergumam pada dirinya sendiri. Mata Naya tertuju pada seorang pria yang berlari pelan menuju ke arahnya. Dia hanya diam dan menyesap latte di depannya. Pria itu langsung duduk di dekatnya dan meraih tangannya.“Nay, maaf. Saya nggak tahu, kalau istri saya ke mal juga. Maaf, ya.” Ardi langsung mengucapkan kata maaf pada gadis yang saat ini menaruh kembali cangkir lattenya. “Hum, saya bete, tapi dia istri Bapak. Jadi, apa yang saya bisa lakukan, kalau lagi bete sama Bapak sama Bu Miya, selain mingggir?” Naya mengatakan
Last Updated : 2025-12-11 Read more