Hari berganti, minggu berlalu. Setelah meninggalkan suami dan segala kenangannya, Asih menepati janji -mengurus surat cerai.Meski berat, meski sakit, Asih tetap pada keputusannya. Dia lelah selalu dibandingkan, dicemooh kanan kiri hampir setiap hari. Perjuangannya selama di rumah sang mertua, sama sekali tak mendapat apresiasi apa pun. Aryo yang diharapkan akan membelanya seperti awal menikah, nyatanya tidak. Asih merasa sendiri di rumah itu dan berusaha tetap bertahan, mengesampingkan perasaannya sendiri, demi sang imam yang telah memintanya dari mendiang bapak. Asih menatap ponsel di dekatnya, tak ada satu pun orang di kampung yang tahu soal dia. Sementara di kampung halamannya sendiri juga sama, tak memiliki sanak saudara yang dekat dengannya. Dia yang pernah berharap besar saat tahu jika dirinya hamil, bahagia karena akhirnya dia diberi teman dalam kesendirian, nyatanya semua hanya sebatas angan. Tuhan lebih memilih anak itu kembali pada-Nya dan membiarkan Asih berjuang sendiri
Last Updated : 2025-11-16 Read more