Asih berjalan mendekat, meraih pegangan pintu dan Bayu berdiri di sana dengan penampilan yang masih sama, berantakan. Terlihat pula noda merah yang mencolok di kemejanya. "Bisa kita bicara sebentar, As?" Asih mengangguk lalu keluar kamar, mengikuti Bayu yang berjalan ke arah kolam renang di belakang villa. Dia duduk di kursi yang ada di sana dan menatap Asih dalam. Dadanya naik turun, merasakan sesak yang sama dengan apa yang Asih rasakan. "Aku tahu apa yang menjadi pikiranmu sekarang ini, As," bisik Bayu dengan suara bergetar. Sementara Asih menunduk, masih menyimpan suara dalam debar jantungnya. Wanita itu masih bergelut dengan isi kepalanya sendiri, mengabaikan suara Bayu di sampingnya. Setelah cukup lama saling diam, akhirnya Asih membalas tatapan Bayu. Dengan suara lirih, dia mengatakan sesuatu yang justru membuat laki-laki itu marah. "Kamu gila, As? Nggak! Aku nggak setuju. Apa kamu nggak ingat, berapa lama kamu menunggunya hadir? Sadar, As. Jangan terpengaruh bujuk rayu se
Last Updated : 2025-11-23 Read more