Tantangan itu menggantung di udara panas dapur, lebih berat dari aroma rendang yang pekat. Dengan tanganmu. Dua kata sederhana yang terasa seperti vonis mati bagi jemari Radit. Di hadapannya, bara merah berdenyut seperti jantung iblis yang tertidur, dan di atasnya, sehelai rambut perak tergeletak dengan tenang, menantang semua hukum fisika dan akal sehat.Insting pertamanya adalah menjeritkan perintah mental. Wok Neraka, aktifkan mode pendinginan! Kontrol Bumbu Absolut, analisis kerapatan panas! Sistem, yang selama ini menjadi dewa penolongnya, kini terasa seperti bisikan iblis di pundaknya, menawarkan jalan pintas yang menggiurkan. Namun, ia tahu, menempuh jalan itu sama saja dengan mengakui kekalahannya di hadapan wanita tua ini. Ini bukan ujian tentang kekuatan, melainkan tentang ketiadaan kekuatan.“Gila ini, Mak. Tangan saya bisa gosong jadi arang,” desis Radit, matanya terpaku pada helai rambut yang berkilauan itu.Mak Rendang, yang kembali duduk di bangku kayunya, mendengus p
최신 업데이트 : 2025-11-27 더 보기