Bau anyir kematian yang samar itu menusuk hingga ke paru-paru, sebuah deklarasi perang kimiawi di jantung tanah yang mereka kira masih perawan. Untuk sesaat, tidak ada yang bergerak. Para petani ‘Tanah Amanah’ yang tadinya bersorak, kini membeku, wajah mereka pias seperti topeng-topeng tragedi. Pak Karta berlutut, jemarinya yang kapalan gemetar saat menyentuh tepi cairan hitam pekat itu, seolah takut tangannya akan meleleh. Ini bukan sekadar pencemaran. Ini adalah penodaan. Sebuah bisikan busuk dari kota yang merayap naik ke benteng terakhir mereka dan meludahi sumur kehidupan mereka.“Sudah sampai sini…,” desis Pak Karta, suaranya pecah. Harapan yang baru saja mekar di pelataran desa itu layu seketika, diracuni oleh kenyataan yang menguar dari dalam bumi.Radit menatap genangan hitam itu, lalu pada wajah-wajah para petani yang dipenuhi ketakutan dan amarah. Ia melihat bayangan masa depannya sendiri. Jika ia gagal, setiap sumur, setiap sungai, setiap petak sawah di negeri ini akan be
최신 업데이트 : 2025-11-29 더 보기