Waktu bergulir.Setelah latihan terus menerus, teknik memanah Shen Liu Zi mengalami peningkatan drastis.Kini wanita itu istirahat sejenak. Duduk-duduk di pinggiran arena, memijat bahu sekaligus lengannya, tanpa sadar ujung telunjuknya memiliki beberapa luka kecil.Miao Feng menghampiri seraya menyodorkan sapu tangan biru muda.Shen Liu Zi mengambil alih, lanjut menyeka keringat di leher sekaligus keningnya dengan sapu tangan tersebut.“Aku ambilkan minum dulu,” pamit Miao Feng, dibalas anggukan Shen Liu Zi.Miao Feng berlalu ke arah barak. Sementara Shen Liu Zi masih duduk di tempat, hingga hampir satu dupa kemudian, wanita itu beranjak, balik mengangkat busurnya.“Shh!” Baru Shen Liu Zi rasakan lengannya yang pegal juga panas.Meski demikian, dia tak pernah terlihat menyerah.Wanita itu kembali berdiri di tempat pelatihan, meraih anak panah, menyematkannya penuh perhitungan. Namun, ketika dia mengangkat busur, memposisikan busur itu dengan tepat ....Sebuah bayangan tinggi jatuh tep
Last Updated : 2025-12-04 Read more